Sekilas Tentang Penyakit TBC
Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu jenis
penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
"Mycobacterium tuberculosis ".
Kuman ini
dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ
paru (90%).
Di negara- negara maju penyakit TBC yang
semula sudah dianggap tidak ada, kini mulai
timbul dan semarak, justru karena timbulnya
penyakit HIV/AIDS.
Karena kondisi pertahanan
tubuh penderita HIV/AIDS sangat lemah, maka
keadaan ini mempermudah terserang penyakit
TBC.
Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit
jantung dan pembuluh darah lainnya.
Selain dari itu Indonesia adalah
negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah
Cina dan India.
TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial
ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun).
Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif.
TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan
dengan penyakit menular lainnya.
Di seluruh dunia terdapat sekitar 2-3 juta orang meninggal akibat TBC
setiap tahunnya.
Sesungguhnya kematian akibat TBC dapat dihindari.
Setiap tahun sebesar 1% dari seluruh penduduk dunia sudah tertular oleh
kuman TBC (walaupun belum terjangkit oleh penyakitnya).
Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara pada saat seorang
penderita TBCbatuk, bersin, meludah ataupun berbicara.
Penderita TBC
yang tidak berobat dapat menularkan penyakitnya kepada sekitar 10-15
orang dalam jangka waktu 10 tahun.
Setiap tahun, terdapat 583.000 kasus baru TBC di Indonesia, dan secara
nasional setiap tahun penyakit ini dapat membunuh kira-kira 140.000
orang.
Tiap tahun selalu terdapat peningkatan jumlah penderita TBC yang
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
gambar penderita penyakit TBC
Akibat penyakit TBC pada masyarakat antara lain:
* Mempengaruhi
ekonomi keluarga
* Menambah banyaknya jumlah anak yatim atau piatu
atau yatim piatu
* Meningkatnya jumlah anak putus sekolah
* Kasus gagal
pengobatan mengakibatkan biaya pengobatan yang tinggi
Tanda-tanda
penderita TBC paru:
* Batuk yang lama lebih dari 3 minggu
* Berat badan
turun
* Demam
* Keluar keringat pada malam hari
* Mudah lelah
* Kilang
nafsu makan
* Nyeri di bagian dada
* Batuk bercampur dahak/darah
Apakah TBC menular? Ya,
TBC dapat menularkan kepada semua orang,
dan yang menularkan adalah mereka yang di dalam dahaknya terdapat
kuman TBC.
dengan menggunakan mikroskop, di dalam dahak ditemukan adanya kuman TBC
Kematian akibat TBC: 140.000 angka kematian per tahun terdiri dari:
* 138 kematian akibat TBC setiap hari
* 16 kematian akibat TBC setiap
jam
* Setiap 4 menit 1 orang meninggal akibat TBC di Indonesia Insiden TBC
menular: 262.000 orang per tahun terdiri dari:
* Setiap hari minimal 717 pasien TBC menular
* Setiap jam muncul 30 pasien TBC menular
* Setiap menit muncul 1 pasien TBC menular Insiden seluruh kasus TBC:
580.000 orang per tahun terdiri dari:
* Setiap hari muncul 1.597 pasien TBC
* Setiap jam muncul 66 pasien TBC
* Setiap menit muncul 1 pasien TBC baru
Siapa sajakah yang harus menjalani pemeriksaan TBC?
* 0rang yang
diduga mempunyai gejala TBC
* 0rang yang di lingkungannya ada yang
mengidap penyakit TBC (orang tersebut bisa jadi anggota keluarga, teman,
atau rekan sekerja, dan pembantu rumah tangga)
Apa saja yang diperiksa untuk penyakit TBC?
* Anamnesis (riwayat
penyakit atau keluhan) dan pemeriksaan klinis
* Tes Mantoux untuk
mengetahui apakah pernah terinfeksi atau belum (terutama pada anakanak)
* Pemeriksaan sputum atau dahak mikroskopik dan biakan
*
Pemeriksaan foto rontgen paru
* Pemeriksaan laju endap darah
Bagaimana merawat penderita TBC hingga sembuh?
* Minum obat
dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter selama 6 (enam)
bulan berturut- turut tanpa terputus
* Melibatkan petugas kesehatan atau
anggota keluarga untuk mengawasi dan memastikan penderita TBC minum
obat dengan teratur dan benar (Strategi DOTS)
Dasar penatalaksanaan:
Pendidikan keluarga dan peran serta keluarga untuk:
* Menjelaskan bahwa penyakit TBC dapat disembuhkan
* Minum obat secara teratur dan benar selama 6 (enam) bulan secara
terus menerus
* Makan makanan yang baik dengan gizi yang seimbang
* Istirahat yang
cukup
Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan:
Relatif tidak penting:
* Istirahat yang cukup
* Perumahan yang sehat
* Makan makanan yang bergizi
* Perawatan
* Iklim
* Faktor psikis
Relatif penting:
* Luasnya penyakit menyerang tubuh
Penting:
* Jenis, jumlah dan dosis obat yang cukup
* Teratur dalam menjalankan proses pengobatan
Mengapa harus melakukan pemeriksaan rutin?
Pemeriksaan rutin harus dilakukan bagi penderita penyakit TBC, agar
dapat:
* Memantau kemajuan pengobatan
* Mengetahui ada atau tidak adanya efek samping obat
* Memeriksa kesehatan
Anda dan memberikan informasi yang diperlukan
* Memberikan obat-obatan
Apa yang terjadi bila tidak minum obat secara teratur?
* Kuman TBC tidak mati
* Timbul resistensi obat, kuman menjadi kebal
* Penyakit TBC tidak sembuh
Resiko penularan:
* Penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) sangat menular
* Penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) setelah diobati
beberapa minggu, resiko penularannya kecil
* Penderita TBC dengan bakteri dalam darah negatif (-) umumnya tidak
menular
* Penularan bakteri TBC melalui udara
* 0rang dengan infeksi HIV, imunitas rendah mudah terserang TBC atau
penyakit lainnya
Apa yang harus dilakukan dalam pengobatan penyakit TBC?
* Berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan obat bius
* Berobat atau periksakan diri anda ke dokter (puskesmas, klinik paru
PPTI, rumah sakir, dokter paru) dengan teratur
* Jangan menghentikan minum obat sendiri
* Anggota keluarga ikut aktif dalam memperhatikan si penderita dalam
meminum obatnya secara teratur dan benar (sesuai dengan Strategi
DOTS = Directly Observed Treatments)
* Bila batuk, usahakan menutup mulut
* Dianjurkan meminum obat dalam keadaan perut kosong (pagi)
* Makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup
Perubahan yang harus diperhatikan saat minum obat:
Efek samping pada saat meminum obat antara lain:
* Kulit berwarna kuning
* Air seni berwarna gelap seperti air teh
* Muntah dan mual
* Bilang nafsu makan
* Perubahan pada penglihatan
* Demam yang tidak jelas
* Lemas dan kram perut
Bila Anda menjumpai salah satu gejala tersebut di atas, SEGERA
hubungi dokter Anda!!!
Efek samping dari obat-obatan TBC:
Nama Obat Efek Samping
Rifampisin
- Sindrom flu: demam, malaria
- Muntah, mual, diare
- Kulit gatal dan merah
- SGOT/SGPT meningkat (gangguan
fungsi hati)
INH
- Nyeri syaraf
- Hepatitis (radang hati)
- Alergi, demam, ruam kulit
Pyrazinamide
- Muntah, mual, diare
- Kulit merah dan gatal
- Kadar asam urat meningkat
- Gangguan fungsi hati
Streptomycine
- Alergi, demam, ruam kulit
- Kerusakan vestibuler, vertigo
(pusing)
- Kerusakan pendengaran (tuli)
Ethambutol
- Gangguan syaraf mata
Cara pencegahan penyakit TBC:
* Hidup sehat (makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olah
raga teratur, hindari rokok, alkohol, obat bius, hindari stres
* Bila batuk mulut ditutup
* Jangan meludah di sembarang tempat
* Lingkungan sehat
* Vaksinasi pada bayi
(Sumber PPTI Pusat)